Minggu, 12 Januari 2014

Ketepatan Waktu.

Kamu sudah benar benar menghapus semua coretan coretan yang telah lama ku tulis dengan kesetiaan di dalam dadamu.
Kamu juga sudah membuang jauh jauh sebuah karya yang ku buat dengan jari jemari ku. Bahkan, untuk mengingatnya pun kamu mengelak.
ini jawaban yang kudapat dari setiap peluh yang menetes dari semua bagian tubuhku di saat semua pengorbanan menjadi pertaruhan dari suatu hubungan yang telah terjalin.
tetapi aku tetap bersyukur.
bahwa dengan ini kamu membuktikan padaku jikalau sudah cukup daripada setiap nafas yang ku hela untukmu ku hembuskan.
Dan sudah cukup pula tinta tinta yang keluar dari dahan ku itu ku hapus.
sehingga jika tiba saatnya kamu menjadi alas untuk orang lain tulisi, kamu merasa bersedia tanpa memikirkan apa yang sebelumnya pernah aku tulis di situ.
dan sebelum itu kamu juga harus ingat akan satu hal yang akan menjadikanmu lebih bisa berfikir.
"seperti seekor merpati yang kemanapun ia terbang, pada akhirnya suatu saat entah kapan itu, pasti dia akan kembali pulang ke tempat asalnya dia sanggup pergi terbang untuk yang pertama kalinya"
hati ini untukmu, untuk orang yang pernah membuatku menangis dengan atau tanpa suara. 












"mungkin" waktu tepat

Omong Kosong!

Hay/hallo...
Apa kabar semua? semoga baik2 saja kalian semua yang aku sayangi!
Kalian merasa bahagia? aku berharap seperti itu. Ya, semoga....
Aku? seprtinya tidak sama sekali, aku bosan! aku muak! aku benci! tapi bukan pada kalian semua, melainkan diri ini yg munafik. Menyembunyikan semua rahasianya. Apa kau tidak tahu caranya berbagi dengan sahabat atau apapun itu?! Aku tidak bisa berbicara, aku tidak pandai dalam berbicara. Siapapun itu aku tidak mau adanya rasa iba, lebih baik kalian maki aku, maki! bukan di kasihani. Ini jalanku ini keputusanku, jika suatu saat aku tidak di jalanku cukup peringatkan aku. Aku mohon..

Sudah terlalu banyak kebodohan. Iya seperti itu. Aku manusia bodoh. Aku tidak lebih dari segumbulan daging yg di penuhi syaraf-syaraf, cuma saja ada beberaa syaraf yang tidak bisa berfungsi dengan baik. Naluri yangg tidak bisa bekerja sama. Sifat itu sendiri, feeling, dan hati. Apa itu sebenarnya, apa arti itu semua? kenapa ada di dalam daging ini? bukan kah kita mempunyai otak? jika kita nalar semua itu harus patuh dengan apa yg otak kita pikirkan, bukan seperti ini.    
Oke.. Begitu banyak pemikiran di dalam otakku ini yang tidak di patuhi naluriku.

Ego

Ya, ego... seaakan aku ingin memakinya untuk patuh, tapi kenapa semua ini tetap tidak bisa aku lakukan. kenapa bisa seperti ini?
Hati? hey hati berfungsi mengatur karbohidrat, memproduksi empedu dll. Itu yang ku tahu.. apa cinta? sekrang aku tanya, apa ada dari kalian yang dapat menafsirkan kata itu? itu cuma perasaan! kepekaan.

Semuanya karena ego ini! ayolah setidaknya dapat menguasainya... Kenapa semuanya yang tersimpan di draf dengan rapi jadi seperti ini, karena ego ini juga ak mendapat feeling, bahwa kamu telah mengetahui semua rahasia yang aku sembunyikan selama ini. Dan sekarang yang bisa aku lakukan hanya berharap feeling itu salah besar. Aku berharap kamu tidak tahu tentang semua ini. Tetapi di sisi lain sebenarnya aku ingin kamu juga tahu walaupun sebagian kecilnya. Ahhh aku bingung dengan semua ini!

 Dalam kejujuran ini aku ikut senang. Kamu tambah gemukan, kamu mulai mengejar cita2mu. Aku hanya bisa berdoa untuk kamu. Ini adalah dukungan yang hanya bisa aku lakukan.





Selamat! aku berharap kamu menjadi pemenangan.

Minggu, 05 Januari 2014

"Dia-lah"

Dia mulai berjalan dengan kedua kaki yang sebenarnya hanya bisa untuk merangkak.
menitih, tertatih dan sangat berbeda dibandingkan dengan kebahagiaan kebahagiaan yang selama ini orang lain rasakan.
Dia pelan pelan mencoba masuk dan menguasai setiap sudut sudut ruang yang dia datangi itu.
kemudian setiap tirai tirai yang dia lewati tiba tiba membuka seluruh bagian dari tubuhnya.
seakan akan menyambut kedatangan malaikat yang langsung turun dari langit untuk menemuinya.
entah....
entah sesuatu yang besar, ataupun memang hanya sebuah tiupan tiupan kecil yang dia keluarkan dari mulutnya.
namun, secara tak sadar semua mulai terbuai dengan setiap apa yang diucapkanya.

apakah ini hanya sebuah mimpi belaka?
atau,
atau, hanya lamunan yang sia sia dilakukan bila nanti terwujudkan?

kelak, jika kamu hanya bisa berjalan merangkak petak demi petak.
kamu akan merasakan bagaimana letihnya saat sepeda yang kamu kayuh dengan segenap tenaga tak bisa berjalan.
bagaimana kecewanya bila mulut yang setiap saat kamu gunakan untuk memberikan berjuta juta celaan itu tertutup rapat.

lalu apa yang bisa kamu lakukan?
menuntut?
menuntut kepada tuhan kalau semua itu tidak akan pernah adil di mata kamu setelah apa yang kamu lakukan kepada orang yang begitu besar mengindahkanmu?

renungi, bagaimana ia begitu kerasnya berusaha memberikan setiap hela nafas untuk menjagamu, meskipun saat saat terjatuh.
renungi, bagaimana mungkin tiap detik ia berusaha sekuat tenaga memberikan senyumannya untukmu agar kamu selalu senang dalam melakukan setiap kebaikan.

sehingga masih terselip sebuah kalimat di dalam hatinya dan terkunci oleh beratus ratus bahkan beribu ribu sandi yang amat sangat rumit terpecahkan.
hanya dia yang sanggup membukanya.
hanya dia yang sanggup merasakan betapa indahnya mencintaimu.

suatu keinginan yang tak akan pernah mungkin bisa dia wujudkan karena dia tidak mau apabila semua itu akan membuatnya tampak lemah dan tak berdaya dihadapanmu.

tapi kenapa dia hanya menyimpan dan terus menyimpannya?

kenapa sesekali dia tak mencoba untuk membukanya lebar lebar?

apa dengan cara seperti itu sudah membuat dia cukup bahagia?
cukup bahagia karena masih bisa merasakan kenikmatan mencintai seseorang meski hanya dalam sebuah ruangan sempit yang ia mampu ciptakan sendiri dalam imajinasi sederhananya.
AKU yakin, kamu tak akan pernah bisa menjadi seperti apa yang dia lakukan saat ini.

bahkan..
bahkan untuk menuju ke dalam imajinasinya pun kamu juga tak akan pernah sampai untuk menepi.
itu karena di dalam hati dia mempunyai sebuah harapan besar dan senantiasa dia ucapkan tiap menit.

"dialah yang ada di balik segenap keindahan, di balik semua kenikmatan, di balik semua keanggunan, dan di balik semua harapan"

Aku masih ada.







untukmu, aku seakan seperti sebuah lilin yang terus menyala.
untukmu juga, aku seakan seperti seekor cacing yang terus mencari lubang didalam pasir tersebut.
entah sebuah asa ataupun tiada.
aku bahkan terus mencari lubang tersebut.
tak pelak disekelilingku pun tak mampu menertawakanku.
sebuah keteguhan dan keyakinan jika aku mampu terus berjalan meskipun hanya dengan tubuh yang rentan ini.
seperti langit yang tak lebih dari bongkahan kebohongan.
sehingga burungpun juga tak bisa melihat bagaimana sisi depan dari apa yang dilihatnya.
kamu tau, setetes air ini keluar dari awan yang juga ikut membantu dalam memberikan semua inspirasiku tentang kamu.
bergerak bebas.
tidak akan pernah ada yang melarangnya apabila air itu menuju ke peredaranmu.
mengawasimu.
menuntunmu hingga tiba di suatu tempat yang dimana hanya ada sebuah pengorbanan dan kesetiaan.
mana yang akan kamu pilih?
apakah sebuah pengorbanan?
yang mungkin hanya sebuah hal kecil yang pernah dilakukan namun sementara?

ataukah sebuah kesetiaan yang sebenarnya juga sebuah kebohongan yang lebih menyakitkan?
kamu hanyalah sebuah boneka yang dikendalikan oleh ego.
kamu hanyalah sebuah awan yang dikendalikan oleh angin dan tak akan pernah tau kemana kamu akan melangkah.
pikir untuk yang terakhir kalinya.
bagaimana kamu bisa seperti ini?
bagaimana kamu bisa berhasil melangkah?
bagaimana hingga detik ini kamu bisa menertawakan apa yang telah aku perbuat?
kamu salah!
karena apa yang telah kamu tertawakan adalah sebuah hal yang sangat berharga.
masih ingat, saat kamu terjatuh.
apakah aku lari?
apakah aku pergi?
tidak.
aku masih disana.
menuntunmu.
memberimu sebuah kepercayaan.
dan itu yang membuatmu lupa bahwa kekekalan yang terjadi karena kesalahan.
bukan pengorbanan ataupun kesetiaan.
aku percaya, suatu saat kamu akan memanggil namaku.
dan yang paling menyesakkan adalah saat kamu terjatuh.
masuk kedalam lubang yang selama ini aku gali dengan tubuhku itu.
tak usah menangis, karena itu akan membuatku semakin sakit.
aku ingin kamu kuat, sekuat api yang tak akan pernah padam meskipun air laut menghantamnya.
dan......
percayalah, aku masih ada disana dan untuk tangisanmu.


begitu banyak harapan di sekeilingmu, jangan menyerah "kamu"

Beginilah cinta (?)

sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akan menjadikan obyek itu ekstensi dari eksistensinya sendiri. sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akan berusaha melakukan segala sesuatu yang mendekatkan dirinya pada obyek tersebut betapapun sulitnya.
padahal semua itu semudah melangkah dalam setiap satu petak.
dan berbicara layaknya membaca dengan suara lantang.
sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akan berusaha melakukan segala sesuatu yang baik dan berguna bagi obyek yang dicintainya. jika dua obyek saling mencintai, maka maisng-masing akan berusaha melakukan segala sesuatu yang baik bagi yang lainnya.
itu merupakan etik alam, kekuatan hati yang merekat dengan sendirinya sejak lahir dan sesungguhnya sangat begitu indah seperti bermacam macam bunga yang ada di taman bunga.
sebetulnya bukan timbul secara tiba tiba dan mengendalikan sesuatu, yang melainkan tabiat dari setiap perilaku perilaku lembut untuk orang yang dilindinginya.
inilah harmoni.
harmoni adalah kumpulan simetri simetri beberapa hal. Simetri itu indah.
simetri itu menunjukkan bahwa suatu obyek identik dengan obyek lain, ditinjau dari suatu sudut pandang tertentu.
cinta dengan segenap geraknya menuju suatu harmoni pada puncaknya akan menghasilkan penyatuan substansi antara pecinta dengan yang dicintainya.
pemakai dengan yang dipakainya.
pemuja dengan yang dipujanya.
tiada kata, tiada pena, tiada ungkapan, tiada lirik apapun yang bisa menggambarkan apakah cinta sebenarnya.
hanyalah seperti asap asap yang terbang menghilang dalam tiupan angin topan.
dan kata hanyalah mampu mengungkapkan satu sisi-sisi kecil dari keagungannya.
sehingga apabila kata kata menguasai dirinya, membuat semua hal terlihat jelas meskipun tanpa penjelasan yang realistis dari setiap sikap yang dilakukanya.
menatap lilin lilin kecil adalah kehangatan.
mengurangi silau silau jika kita langsung menatap surya.
tataplah lilin lilin kecil itu.
karena menatap lilin lilin kecil adalah kenangan.
mengenang kekasih yang mebuatku pun mabuk dalam hangatnya cahaya lilin lilin kecil merah kekuningan nan bergoyang lamban bak taburan manik-manik asmara.
menggerakkan jutaan nuansa bayangan dan bintang-bintang pemabuk.
tiada sadar, tiada keluh, tiada kesah, tiada desa, tiada detak-detak hati, tiada pula awan beranak mendung jernih, bening kutatap nuansa yang bergoyang dalam lautan asmara.
aku pun mabuk dalam nuansa tarian lilin lilin itu.
lilin lilin yang merasuk bak anggur.
aku pun duduk bertelekan awan awan putih nan menyelimuti ku dari segenap tatapan dunia.
maupun menyembuyikan aku dari khayalan hasrat hasrat yang tertidur di alam mimpi.
serentak aku memasuki jutaan persatuan, yang masing-masingnya menyantikan ribuan nyanyi perpisahan baru.
apakah benar beginilah cinta?

"Danau di tengah ladang gersang"
















Sebuah persinggahan dengan bunga-bunga yang bermekaran. Ruang yang selalu mempermainkanku pada keindahan yang memesona. Derai angin selalu mengantarkan harum mawar, hingga membuat mabuk kepayang. Betapa indahnya tempat ini, betapa aku ingin selalu berada di sini.

Aku seorang yang sendiri pada persinggahan itu, sikap pendiam dan pemalu terngaung, menutup rasa cinta. Mungkin suatu yang terpendam membentuk puncak es di hati. Beku, semakin hari semakin membatu. Aku semakin tidak yakin kalau suatu saat gunung es itu mampu mencair. Semua tahu matahari selalu terbit dari arah timur ke barat bukan dari utara ke selatan. Sehingga es di kutub utara tak akan pernah mencair.

Ada sebuah nama, nama itulah yang mendermaga di lubuk hati ini, ukiran nama tersebut membekas di setiap syaraf-syaraf otakku. Kamar yang berhadap-hadapan, latar itulah yang selalu memberiku kesempatan bertatapan dengannya. Aku selalu rindu adegan itu, selalu membuat hatiku berbunga, kala mata kami beradu dalam sebuah lingkaran, hingga menumbuhkan bercak-bercak cinta mendalam, serupa gulma di musim penghujan.

Aku menyayangimu cukup pada batasnya. Tidak berkurangan maupun berlebih. Tidak sampai membutakan akal sehat. Aku harap kau pun juga seperti itu. Berjuang bukan berarti harus bergerak. kadang kau harus diam, menunggu dan mempersiapkan strategi sebelum melanjutkan pergerakanmu. Memang baik berkata bijak, tapi lebih baik berbuat bijak. Kata-kata tanpa tindakan nyata hanyalah bentuk lain dari kemunafikan.

Hidup merupakan proses.. kau akan terjatuh sebelum belajar berdiri, kalah sebelum berusaha menang, dan sakit hati sebelum merasakan cinta sejati. Banyak yang berkata "single=less drama" kita belum tentu bisa seerti itu. single itulah yang membuat drama kita menjadi. Sebenarnya ingin kutantang senyummu dengan egoku, agar kau tak tahu kecamuk dihatiku, Namun ada debu peri di setiap gesturmu yang membuatku menyerah dan jatuh. Hanya harapanku agar kau tidak selalu melihat ke belakang, tapi tidak melupakan. Aku harap kau tidak terus menyesal tapi mampu memaafkan.

Kita berhak memperjuangkan apa yang menurut kita ingin perjuangkan. Ini adalah kebebasan, dan kebebasan mutak milik kita. Kita masih menjadi daratan yang dangkal dan berujung, tiap detik kita berharap untuk tumbuh sampai menyamai langitt.. kita berusaha, berusaha, dan berusaha. Hanya ada sebuah harapan kedepan kita akan bersama-sama mengairi ladang kita. memberi makan ternak-ternak kita dan sesekali bercanda gurau di halaman rumah kita.


Hanya saja sekarang aku melebur bersama tenggelamnya matahari dan kau muncul sebagai konsekuensi menjadi bulan. "Aku pagi dan kau malam"
kita telah berbeda lagi.
Apa kau bisa kembali sebelum gelap?
Aku tidak menunggu keajaiban. mengemis dengan derai seperti hujan deras. Untuk apa jika bukan danau di tengah ladang gersang?
"Danau di tengah ladang gersang"

Kamis, 02 Januari 2014

Kamis, 2 januari 2014

Hallo, lama nggak bersua di sini haha maklum banyak kegiatan sana sini lah, ntah kemana kah. sampai lupa apa aja yg ak lakuin hehe.
oh iyaaaa. selamat tahun baru yaaa! tahun baru ini yg aku lakuin cma sama sahabatku. Ya, cuma berdua. Kita seperti pasangan homo yg gak tau mau kemanaaa.. hahaha, tapi cukup seru kok hehe.
2014 yaaaa udahan. Gak kerasa...hehehe begitu banyak kenangan di 2013.
Apa harus nih kita bahas yg terjadi di tahun 2013? tapi ini yg bakal aku bahas...

"Mereka yang menyusuri jalan pelayanan tak terlihat dan benar-benar teguh"
Seperti kutipan di atas yg dapat di artikan sebagai, jangan cuma memikirkan diri sendiri. Berbuatlah untuk orang lain.
Kita masih terlalu sadar diri. yaaa sadar diri. Karena itulah, kita sangat peduli dengan pendapat orang lain Mngkin kalo kita sudah menjadi altrius penuh dan mementingkan kebahagiaan orang lain, mngkin saja kebiasaan itu akan hilang.
"mementingkan kebahagian orang lain"

Di tahun 2013 kemarin begitu banyak kenangan manis, begitupun pahit.
Dulu kita menanti nya bersama. Sekarang kita menanti dengan saling jauhan.
Maafkan aku yg telah sengaja membuat kamu terluka. aku sudah menyerah. Perpisahaan ini bukan karena paksaan ataupun kebosanan. Dia menolakmu seperti halnya yg kamu takutkan, tapi aku berusaha menutupi dari kamu. Aku tidak pernah merasa bosan terhadapmu, itu lah kehabatanmu. ini bukan tentang itu semua.
Cuma saja perpisahan ini tentang kebahagiaanmu yang akan kamu lakukan dengan orang lain, bukan aku. Secara tidak langsung aku gagal.
Kamu terus menangis, menyalahkan aku tapi seakan kamu mengikhlaskan aku. Aku akui memang itu hal yang pantas untuk aku terima.
Seperti halnya kita berjalan lalu kita di hadapkan batu yang begitu besar. Sangat besar. Aku tidak bisa melihatmu mendakinya dan mengikutiku. Itu bisa membuat kamu jatuh. Sehingga aku mendorongmu keluar dari jalur kita untuk melangkah lebih jauh. Biar aku yang tetap menatap batu itu. Terkadang aku masih berusaha melihat kamu. Kamu terus melangkah hingga sekarang kau sudah melangkah bersama orang lain. Aku sangat senang melihatmu dari kejauhan, tapi di sisi lain aku terluka dalam. tapi jangan pernah hiraukan aku. Kamu harus lebih bahagia! ini pecutan buat kamu.

Aku tau kamu dulu pasti bertanya tentang perpisahan ini. ini jawabannya. Iya, alasan ini memang terdengar sebegitunya omong kosong, tapi memang seperti ini yang terjadinya.

Hahaha! mungkin saat ini kau bisa tertawa karena aku sakit atau malah sebaliknya kamu mengerti apa yang sedang ak hadapi, tapi lebih baik jangan kamu pedulikan. ak selalu membuat kamu menangis, aku tida bisa membuat kamu bahagia semestinya. mungkin dia yang bisa


Kamu harus bahagia!
Kamu harus bahagia!
Kamu harus bahagia!
Kamu harus bahagia!









Semoga saja dengan berakhirnya lagu ini aku juga bisa melangkah.





TERIMA KASIH DAN SELAMAT MELANGKAH.
"SELAMAT TAHUN BARU"

Kesendirian yang Sirna Saat Jiwa Pulang: Sebuah Renungan tentang Diri

    Di zaman ketika koneksi digital mudah didapat, namun keintiman batin makin langka, kesepian menjadi epidemi yang sunyi. Kita mengeliling...