Bilakah Kau Akan Melintas di Depan Ku
Kutunggu-tunggu kau melintas di depanku.
Begitu benarkah lamanya.
Sangat ingin aku menegurmu dalam sapa.
Tingkap angin makin ungu dalam nestapa.
Fajar pun yang tak kunjung teraih.
Begitu benarkah sukarnya.
Kemarauku menggigil dalam nyala.
Musim tempat berbagi yang perih.
Tanganku inikah tangan dukana.
Menjulur-julur dan kemah berkibar badai.
Suara tanah yang hama sepanjang bencana.
Warna papa tergapai, sapuan tak sampai-sampai.
Kutunggu-tunggu kau melintas di depanku.
Begitu benarkah jarak zamannya.
Sangat ingin aku menyapamu dalam tegur.
Dan kau balas dengan senyum menghibur.
Komentar
Posting Komentar