Beginilah cinta (?)

sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akan menjadikan obyek itu ekstensi dari eksistensinya sendiri. sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akan berusaha melakukan segala sesuatu yang mendekatkan dirinya pada obyek tersebut betapapun sulitnya.
padahal semua itu semudah melangkah dalam setiap satu petak.
dan berbicara layaknya membaca dengan suara lantang.
sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akan berusaha melakukan segala sesuatu yang baik dan berguna bagi obyek yang dicintainya. jika dua obyek saling mencintai, maka maisng-masing akan berusaha melakukan segala sesuatu yang baik bagi yang lainnya.
itu merupakan etik alam, kekuatan hati yang merekat dengan sendirinya sejak lahir dan sesungguhnya sangat begitu indah seperti bermacam macam bunga yang ada di taman bunga.
sebetulnya bukan timbul secara tiba tiba dan mengendalikan sesuatu, yang melainkan tabiat dari setiap perilaku perilaku lembut untuk orang yang dilindinginya.
inilah harmoni.
harmoni adalah kumpulan simetri simetri beberapa hal. Simetri itu indah.
simetri itu menunjukkan bahwa suatu obyek identik dengan obyek lain, ditinjau dari suatu sudut pandang tertentu.
cinta dengan segenap geraknya menuju suatu harmoni pada puncaknya akan menghasilkan penyatuan substansi antara pecinta dengan yang dicintainya.
pemakai dengan yang dipakainya.
pemuja dengan yang dipujanya.
tiada kata, tiada pena, tiada ungkapan, tiada lirik apapun yang bisa menggambarkan apakah cinta sebenarnya.
hanyalah seperti asap asap yang terbang menghilang dalam tiupan angin topan.
dan kata hanyalah mampu mengungkapkan satu sisi-sisi kecil dari keagungannya.
sehingga apabila kata kata menguasai dirinya, membuat semua hal terlihat jelas meskipun tanpa penjelasan yang realistis dari setiap sikap yang dilakukanya.
menatap lilin lilin kecil adalah kehangatan.
mengurangi silau silau jika kita langsung menatap surya.
tataplah lilin lilin kecil itu.
karena menatap lilin lilin kecil adalah kenangan.
mengenang kekasih yang mebuatku pun mabuk dalam hangatnya cahaya lilin lilin kecil merah kekuningan nan bergoyang lamban bak taburan manik-manik asmara.
menggerakkan jutaan nuansa bayangan dan bintang-bintang pemabuk.
tiada sadar, tiada keluh, tiada kesah, tiada desa, tiada detak-detak hati, tiada pula awan beranak mendung jernih, bening kutatap nuansa yang bergoyang dalam lautan asmara.
aku pun mabuk dalam nuansa tarian lilin lilin itu.
lilin lilin yang merasuk bak anggur.
aku pun duduk bertelekan awan awan putih nan menyelimuti ku dari segenap tatapan dunia.
maupun menyembuyikan aku dari khayalan hasrat hasrat yang tertidur di alam mimpi.
serentak aku memasuki jutaan persatuan, yang masing-masingnya menyantikan ribuan nyanyi perpisahan baru.
apakah benar beginilah cinta?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Consciousness: The Gateway to Living Stillness

Her

Ketika Diam Lebih Keras dari Penjelasan