Hay/hallo...
Apa kabar semua? semoga baik2 saja kalian semua yang aku sayangi!
Kalian merasa bahagia? aku berharap seperti itu. Ya, semoga....
Aku? seprtinya tidak sama sekali, aku bosan! aku muak! aku benci! tapi bukan pada kalian semua, melainkan diri ini yg munafik. Menyembunyikan semua rahasianya. Apa kau tidak tahu caranya berbagi dengan sahabat atau apapun itu?! Aku tidak bisa berbicara, aku tidak pandai dalam berbicara. Siapapun itu aku tidak mau adanya rasa iba, lebih baik kalian maki aku, maki! bukan di kasihani. Ini jalanku ini keputusanku, jika suatu saat aku tidak di jalanku cukup peringatkan aku. Aku mohon..
Sudah terlalu banyak kebodohan. Iya seperti itu. Aku manusia bodoh. Aku tidak lebih dari segumbulan daging yg di penuhi syaraf-syaraf, cuma saja ada beberaa syaraf yang tidak bisa berfungsi dengan baik. Naluri yangg tidak bisa bekerja sama. Sifat itu sendiri, feeling, dan hati. Apa itu sebenarnya, apa arti itu semua? kenapa ada di dalam daging ini? bukan kah kita mempunyai otak? jika kita nalar semua itu harus patuh dengan apa yg otak kita pikirkan, bukan seperti ini.
Oke.. Begitu banyak pemikiran di dalam otakku ini yang tidak di patuhi naluriku.
Ego
Ya, ego... seaakan aku ingin memakinya untuk patuh, tapi kenapa semua ini tetap tidak bisa aku lakukan. kenapa bisa seperti ini?
Hati? hey hati berfungsi mengatur karbohidrat, memproduksi empedu dll. Itu yang ku tahu.. apa cinta? sekrang aku tanya, apa ada dari kalian yang dapat menafsirkan kata itu? itu cuma perasaan! kepekaan.
Semuanya karena ego ini! ayolah setidaknya dapat menguasainya... Kenapa semuanya yang tersimpan di draf dengan rapi jadi seperti ini, karena ego ini juga ak mendapat feeling, bahwa kamu telah mengetahui semua rahasia yang aku sembunyikan selama ini. Dan sekarang yang bisa aku lakukan hanya berharap feeling itu salah besar. Aku berharap kamu tidak tahu tentang semua ini. Tetapi di sisi lain sebenarnya aku ingin kamu juga tahu walaupun sebagian kecilnya. Ahhh aku bingung dengan semua ini!
Dalam kejujuran ini aku ikut senang. Kamu tambah gemukan, kamu mulai mengejar cita2mu. Aku hanya bisa berdoa untuk kamu. Ini adalah dukungan yang hanya bisa aku lakukan.
Selamat! aku berharap kamu menjadi pemenangan.
Minggu, 12 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kesendirian yang Sirna Saat Jiwa Pulang: Sebuah Renungan tentang Diri
Di zaman ketika koneksi digital mudah didapat, namun keintiman batin makin langka, kesepian menjadi epidemi yang sunyi. Kita mengeliling...
-
Ternyata kematian tidak mengerikan, sayangku. Apapula yang mengerikan dari sebuah kebebasan yang benar-benar tak berbatas? Bukan kebeba...
-
sesuatu yang mencintai suatu obyek tertentu, akan menjadikan obyek itu ekstensi dari eksistensinya sendiri. sesuatu yang mencintai suat...
-
Kutunggu-tunggu kau melintas di depanku. Begitu benarkah lamanya. Sangat ingin aku menegurmu dalam sapa. Tingkap angin makin ungu dalam nest...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar