Minggu, 12 Januari 2014

Ketepatan Waktu.

Kamu sudah benar benar menghapus semua coretan coretan yang telah lama ku tulis dengan kesetiaan di dalam dadamu.
Kamu juga sudah membuang jauh jauh sebuah karya yang ku buat dengan jari jemari ku. Bahkan, untuk mengingatnya pun kamu mengelak.
ini jawaban yang kudapat dari setiap peluh yang menetes dari semua bagian tubuhku di saat semua pengorbanan menjadi pertaruhan dari suatu hubungan yang telah terjalin.
tetapi aku tetap bersyukur.
bahwa dengan ini kamu membuktikan padaku jikalau sudah cukup daripada setiap nafas yang ku hela untukmu ku hembuskan.
Dan sudah cukup pula tinta tinta yang keluar dari dahan ku itu ku hapus.
sehingga jika tiba saatnya kamu menjadi alas untuk orang lain tulisi, kamu merasa bersedia tanpa memikirkan apa yang sebelumnya pernah aku tulis di situ.
dan sebelum itu kamu juga harus ingat akan satu hal yang akan menjadikanmu lebih bisa berfikir.
"seperti seekor merpati yang kemanapun ia terbang, pada akhirnya suatu saat entah kapan itu, pasti dia akan kembali pulang ke tempat asalnya dia sanggup pergi terbang untuk yang pertama kalinya"
hati ini untukmu, untuk orang yang pernah membuatku menangis dengan atau tanpa suara. 












"mungkin" waktu tepat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kesendirian yang Sirna Saat Jiwa Pulang: Sebuah Renungan tentang Diri

    Di zaman ketika koneksi digital mudah didapat, namun keintiman batin makin langka, kesepian menjadi epidemi yang sunyi. Kita mengeliling...