Kesendirian yang Sirna Saat Jiwa Pulang: Sebuah Renungan tentang Diri
Di zaman ketika koneksi digital mudah didapat, namun keintiman batin makin langka, kesepian menjadi epidemi yang sunyi. Kita mengelilingi diri dengan suara, dengan sorot layar, dengan tawa-tawa yang kadang kosong. Kita berpesta di luar, namun berduka di dalam. Kita bersama, tapi merasa sendiri. Seketika memunculkan sebuah pertanyaan "Mengapa?" Karena sesungguhnya, kesendirian bukan tentang tak adanya orang lain. Kesendirian adalah ketidakhadiran diri sendiri. Mereka yang tak lagi merasa sepi bukanlah mereka yang hidupnya selalu ditemani, melainkan mereka yang telah bertemu dengan dirinya sendiri . Mereka yang telah duduk dalam diam dan menemukan kehadiran yang tak tergantung pada siapa pun—kehadiran dari Sang Diri , yang hening namun utuh, yang sunyi namun penuh. Seorang bijak berkata: “The only people who don’t feel lonely are the ones who are connected with the being, with the self. One who is established in the Self feels no loneliness.” Ini bukan sekadar ka...