Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Solilokui Si Pemikir

I’ve lived out my melancholy youth. I don’t give a fuck anymore what’s behind me, or what’s ahead of me. I’m healthy. Incurably healthy. No sorrows, no regrets. No past, no future. The present is enough for me. Day by day. Today! (Tropic of Cancer, Henry Miller)   Dia melihat Tuhan dan iblis sebagai satu kesatuan. Baginya tak ada lagi batasan baik dan buruk, pahala dan dosa. Surga dan neraka pun telah manunggal menjadi satu dalam hidupnya di dunia. Baginya yang pasti hanyalah dirinya sendiri, apa yang ada di kepalanya,  perasaan-perasaan aneh yang berkecamuk dijiwanya, hanya itulah yang pasti. Yang lain hanyalah citra. Toh setiap benda pastilah mengada. Realita yang dianggapnya realita sesungguhnya hanyalah citra yang disimpulkan di otaknya. Citra yang merupakan sebuah fungsi dari apa yang ditangkap indera, dengan apa yang dipahami dari kejadian-kejadian hidupnya– buku-buku dan teori-teori hanya membahasakannya saja. Maka tak sekali dua kali realita yang ditangkapny...